Oleh Salsabila Unaya Bari
Masyarakat menggunakan internet pada era teknologi yang sangat maju ini untuk mempermudah berbagai kegiatan yang berlangsung dalam kehidupannya sehari-hari. Masyarakat pada zaman sekarang memiliki fasilitas yang lebih memadai untuk mendapatkan sinyal ataupun jaringan internet yang sudah tersedia di berbagai pelosok terutama di negara Indonesia yang tersebar di berbagai pulau-pulau yang ada di Indonesia. Adanya internet yang menjadi perantara atau menjembatani masyarakat untuk menggunakan berbagai macam dan jenis media sosial yang ada di dalam kehidupan seperti WhatsApp, Telegram, Instagram, dan berbagai website yang digunakan untuk menyebarkan informasi. Hadirnya website sebagai media untuk menyebarkan dan memperluas informasi kepada masyarakat agar mendapatkan haknya dalam mengetahui transparansi terhadap keterbukaan informasi publik.
Perkembangan serta perubahan dalam kehidupan sosial berkaitan dengan perkembangan pemikiran manusia dalam kehidupan sehari-hari. Tokoh sosiologi yang berkaitan dalam tahap perkembangan pemikiran manusia yaitu Auguste Comte. Auguste Comte juga mendapat sebutan sebagai “Bapak Sosiologi Modern”. Salah satu karya dari Auguste Comte adalah buku yang berjudul “Cours De Philosophie Positive” (1798-1857). Menurut Auguste Comte dalam karyanya tersebut terdapat Teori Positivisme yang di dalam teori tersebut membahas mengenai “Hukum Tiga Tahap (Law of Three Stage)”.
Dalam hukum tiga tahap tersebut memaparkan mengenai perkembangan pemikiran manusia, baik perorangan maupun bagi perkembangan seluruh umat manusia. Law of Three Stage mengenai perkembangan pemikiran manusia diantaranya yaitu :
- Tahap teologis : Pada tahap ini dalam pemikiran manusia, Ia meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia dikendalikan oleh supranatural yang dimiliki oleh para dewa, roh, atau Tuhan. Pada tahap ini pemikiran manusia cenderung irasional. Dalam tahap teologis ini dibagi menjadi 3 hal, yaitu :
(a) fetisisme yakni manusia percaya pada benda-benda yang dianggap berjiwa,
(b) politeisme yakni manusia percaya pada dewa-dewa, dan
(c) monoteisme yakni manusia percaya pada satu Tuhan sebagai Yang Maha Kuasa.
- Tahap metafisik : Pada tahap ini manusia mengalami pergeseran cara berpikir, yaitu munculnya konsep-konsep abstrak atau kekuata abstrak selain Tuhan yaitu “alam”.
- Tahap positivisme : Pada tahap ini manusia mempercayai bahwa gejala alam atau fenomena yang terjadi dapat dijelaskan secara ilmiah berdasarkan peninjauan, pengujian, dan dapat dibuktikan secara empiris.
Dalam perkembangan pemikiran manusia berdasarkan Hukum Tiga Tahap (Law of Three Stage), jika dikaitkan dengan perkembangan pemikiran manusia pada saat ini yaitu manusia berada di era teknologi. Dalam mengakses berbagai informasi untuk memperoleh ilmu pengetahuan sudah sangat mudah di era teknologi ini. Perkembangan pemikiran manusia saat ini sudah berada di tahap positivisme yaitu manusia sudah mempercayai bahwa gejala alam atau fenomena yang terjadi dapat dijelaskan secara ilmiah. Hal ini menjadikan perkembangan pemikiran manusia sudah dapat mempercayai informasi-informasi yang ada di internet, seperti melalui website. Pada saat ini manusia atau masyarakat juga sudah dapat melakukan peninjauan kembali terkait informasi yang telah didapatkan.
Teori Positivisme Sosial menurut Auguste Comte merupakan penjabaran lebih jauh mengenai kebutuhan masyarakat dan juga sejarah. Dalam teori positivisme sosial ini, jika dikaitkan dengan kebutuhan masyarakat salah satunya yaitu dengan adanya transparansi dalam keterbukaan informasi publik dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan zaman dan adanya teknologi dalam kehidupan sehari-hari kita ini merupakan salah satu implementasi keberhasilan dalam teori positivisme sosial.
Tahap perkembangan pemikiran manusia saat ini masuk dalam tahap positivisme, yaitu salah satu bukti nyata dalam kehidupan sehari-hari adalah “Kota Banda Aceh menerima Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik pada tahun 2021”. Transparansi dan keterbukaan informasi ini nantinya akan memperbaiki sistem Pemerintahan Kota Banda Aceh dan gampong, tentunya dalam mewujudkan Banda Aceh yang gemilang di masa mendatang. Hal ini merupakan hasil dari pemikiran pada tahap positivisme yaitu mempercayai ilmu pengetahuan serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk memperoleh atau mendapatkan kemajuan. []