Pemulihan perdamaian dan pembangunan di Aceh memerlukan energi besar untuk menjadikannya siklus berkelanjutan yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat. Pengelolaan siklus ini harus dilakukan secara partisipatif, bertanggung jawab, dan transparan, sehingga dapat memenuhi harapan seluruh pemangku kepentingan.
Pengalaman dari berbagai negara menunjukkan bahwa pengetahuan adalah elemen kunci dalam mendukung pemulihan dan pembangunan, selain teknologi, pendanaan, serta keterlibatan masyarakat. Berdasarkan pandangan ini, Katahati Institute menekankan pentingnya pengelolaan pengetahuan, terutama yang berasal dari masyarakat sipil, untuk mencegah potensi kehilangan nilai berharga dari pengalaman kolektif.
Pengetahuan Sebagai Kekuatan
Pengetahuan memiliki kemampuan untuk menggerakkan interaksi dan menjadi landasan bagi pengambilan keputusan yang efektif. Dalam konteks ini, knowledge management atau pengelolaan pengetahuan didefinisikan sebagai proses sistematis untuk menemukan, memilih, menyebarkan, dan memanfaatkan informasi penting yang relevan dengan berbagai kebutuhan, mulai dari penyelesaian masalah hingga strategi perencanaan. Sumbernya bisa berasal dari pengalaman langsung maupun tidak langsung, pelaku lapangan, penerima manfaat, atau pengelola program.
Inisiatif Katahati Institute
Sebagai bagian dari masyarakat sipil, Katahati Institute menginisiasi pengelolaan pengetahuan melalui beberapa langkah:
- Identifikasi dan Dokumentasi: Mengumpulkan inisiatif, pengalaman, dan kerja-kerja masyarakat sipil, organisasi, serta individu.
- Akses Pengetahuan: Menyediakan platform terbuka sebagai sumber inspirasi yang dapat diakses berbagai pihak.
Pengetahuan ini diharapkan menjadi model dan modal yang bermanfaat tidak hanya bagi Aceh, tetapi juga untuk daerah lain di tingkat nasional maupun internasional. Meskipun model ini bukan untuk direplikasi sepenuhnya, nilai inspiratifnya dapat diadaptasi sesuai kebutuhan dan konteks lokal.
Kaki Langit: Wadah Terbuka untuk Kolaborasi Global
Katahati Institute mendirikan Kaki Langit, sebuah wadah terbuka yang dirancang untuk memfasilitasi berbagai pihak—baik masyarakat sipil, akademisi, pemerintah, praktisi bisnis, maupun komunitas internasional—dalam berbagi pengetahuan, mengembangkan gagasan, dan memengaruhi kebijakan pembangunan.
Platform ini tidak membatasi penerima manfaatnya. Siapa pun, mulai dari akademisi, aktivis, pengelola organisasi masyarakat sipil, hingga pemerintah dan sektor bisnis, dapat memanfaatkan sumber daya ini. Dengan tren global pertukaran pengetahuan, Kaki Langit juga diharapkan menarik perhatian nasional dan internasional untuk mempelajari praktik terbaik yang telah berkembang di Aceh.
Asosiasi dan Afiliasi
Para pengguna platform ini, yang disebut sebagai asosiasi dan afiliasi Kaki Langit, akan berperan sebagai katalis dalam menyebarluaskan pengetahuan serta menciptakan dampak berkelanjutan. Melalui inisiatif ini, Aceh berpotensi menjadi contoh keberhasilan pengelolaan pengetahuan untuk pemulihan dan pembangunan berkelanjutan, memberikan kontribusi tidak hanya bagi masyarakat lokal tetapi juga komunitas global.